Evans juga sangat dikuatkan melalui khotbah Pdt. Roberts dari Clynnog. Evans mengatakan bahwa khotbah Roberts memberinya keyakinan dalam berdoa, perhatian dengan perkara-perkara Kristus, dan pencerahan baru yerhadap rencana keselamatan. Alhasil Evans memperluas pelayanannya ke luar semenanjung Lleyn. Pada tahun 1791, ia mengadakan khotbah keliling di sepanjang pesisir barat Wales sampai Llanelli (tempat terpencil yang hanya bisa diakses melalui perahu feri). Warga di sana hanya suka berolah raga dan bersenang-senang (bermain dadu dan kartu, menari, menyanyi dengan harpa, bermain sepak bola, tenis dll). Pada hari minggu, mereka pergi ke paroki bukan untuk mendengarkan Firman Tuhan, melainkan untuk memperbincangkan cerita-cerita konyol, mabuk, dst.... Itulah sebabnya, mereka dikenal sebagai orang-orang yang dungu, amoral, dan tanpa aturan; sangat memprihatinkan dan membahayakan. Namun hal itu tidak menggoyahkan keyakinan Evans bahwa kebangunan rohani dari Allah harus mereka alami.
Setelah itu, Evans dan istrinya ditugaskan di kapel du cil-dwn di Llangefni. Mereka tinggal dipondok kecil dan menghabiskan waktu dan penghasilan mereka untuk berkunjung ke banyak tempat, berkhotbah tiga kali setiap hari minggu, mengadakan pertemuan untuk membangun kapel baru, dan mendorong jemaat untuk mengangkat pendeta. Melihat kebaikan Tuhan ia menulis "Allah senang memberkati kita, menambah jumlah orang percaya yang mendengat khotbah kita, dan membawa banyak orang kepada Kristus". Pada tahun 1794, ia ditetapkan sebagai pengkhotbah terkemuka karena kontribusinya dalam pertemuan tahunan Baptist Association di Filinfoel. Pada tahun 1802, Evans memulai North Wales Baptist Association di Anglesey dan disebut "Esgob Mon", "pendeta dari Anglesey", karena mengawasi banyak kapel. Akan tetapi, suatu ketika ia twrpengaruh oleh salah satu pemimpin Baptist, Pdt. J. R. Jones, yang dipengaruhi pemikiran Sandemanian yang menekankan persetujuan intelektual atas penebusan Kristus. Hal itu, mau tidak mau membuat oranh metasa congkak dan sombong. Mereka melakukan ritual rohani sesuai Perjanjian Baru, namun tidak memandanh penebusan Kristus sebagai bukti kasih yang Ilahi, yang sangat besar, tak terukur, tak terbatas,dan bebas. Hal ini mengakibatkan perselisihan yang sengit, bukan hanya diantara orang-orang Baptist saja, melainkan juga seluruh denominasi, dan menyebabkan kepedihan bagi banyak hamba Tuhan dan jemaat. Dengan penuh kejujuran Evans menulis "Bidat Sandemanian sangat mempengaruhi saya untuk menyingkirkan semangat doa bagi keselamatan orang-orang berdosa". Evans sempat mengikuti pengajaran J. R. Jones selama beberapa tahun sehingga ia sempat kehilangan semangat doa dan pengajarannya.
Untungnya, beberapa teman Evans mengingatkannya dan membantunya memperbaiki penyimpangan doktrinnya, dengan merekomendasikan buku Andrew Fuller, "The Gospel Worthy of All Acception", dan buku-bukunya yang lain. Syukurlah bahwa Evans segera menyadari kondisi rohaninya dan kembali kepada Tuhan. Ia menceritakan tentang bagaimana Tuhan memperlakukannya. Kesaksiannya sangat menguatkan dan menegaskan bahwa Roh Kudus sangat mampu memulihkan orang percaya yang telah meninggalkan Tuhan. Sejak itu, ia menetapkan hati untuk tidak mengikuti keinginan hati dan pemikiran yang menyesatkan. Setelah bertobat, pelayanannya kembali diberkati dengan kuasa dari Tuhan, sehingga ada 600-an petobat baru di gerejanya dan ada 16 kapel baru yang dibangun. Karena pada tahun 1823 istrinya meninggal dunia, Evans pun melanjutkan pelayanannya sendirian. Pada tahun 1826, dia meninggalkan Anglesey dan pindah ke Caerphilly. Di sana jemaatnya bertambah tiga kali lipat selama 2 tahun. Lalu, ia diminta untuk menjadi pendeta di kapel Tabenacle di Cardiff. Beberapa tahun kemudian Evans meninggal dunia karena sakit. Ia menuliskan pesan terakhir "lihatlah aku dalam khotbah-khotbahku; aku hanyalah reruntuhan. Lihatlah aku didalam Kristus, aku sudah berada disurga dan memperoleh keselamatan".
Setelah itu, Evans dan istrinya ditugaskan di kapel du cil-dwn di Llangefni. Mereka tinggal dipondok kecil dan menghabiskan waktu dan penghasilan mereka untuk berkunjung ke banyak tempat, berkhotbah tiga kali setiap hari minggu, mengadakan pertemuan untuk membangun kapel baru, dan mendorong jemaat untuk mengangkat pendeta. Melihat kebaikan Tuhan ia menulis "Allah senang memberkati kita, menambah jumlah orang percaya yang mendengat khotbah kita, dan membawa banyak orang kepada Kristus". Pada tahun 1794, ia ditetapkan sebagai pengkhotbah terkemuka karena kontribusinya dalam pertemuan tahunan Baptist Association di Filinfoel. Pada tahun 1802, Evans memulai North Wales Baptist Association di Anglesey dan disebut "Esgob Mon", "pendeta dari Anglesey", karena mengawasi banyak kapel. Akan tetapi, suatu ketika ia twrpengaruh oleh salah satu pemimpin Baptist, Pdt. J. R. Jones, yang dipengaruhi pemikiran Sandemanian yang menekankan persetujuan intelektual atas penebusan Kristus. Hal itu, mau tidak mau membuat oranh metasa congkak dan sombong. Mereka melakukan ritual rohani sesuai Perjanjian Baru, namun tidak memandanh penebusan Kristus sebagai bukti kasih yang Ilahi, yang sangat besar, tak terukur, tak terbatas,dan bebas. Hal ini mengakibatkan perselisihan yang sengit, bukan hanya diantara orang-orang Baptist saja, melainkan juga seluruh denominasi, dan menyebabkan kepedihan bagi banyak hamba Tuhan dan jemaat. Dengan penuh kejujuran Evans menulis "Bidat Sandemanian sangat mempengaruhi saya untuk menyingkirkan semangat doa bagi keselamatan orang-orang berdosa". Evans sempat mengikuti pengajaran J. R. Jones selama beberapa tahun sehingga ia sempat kehilangan semangat doa dan pengajarannya.
Untungnya, beberapa teman Evans mengingatkannya dan membantunya memperbaiki penyimpangan doktrinnya, dengan merekomendasikan buku Andrew Fuller, "The Gospel Worthy of All Acception", dan buku-bukunya yang lain. Syukurlah bahwa Evans segera menyadari kondisi rohaninya dan kembali kepada Tuhan. Ia menceritakan tentang bagaimana Tuhan memperlakukannya. Kesaksiannya sangat menguatkan dan menegaskan bahwa Roh Kudus sangat mampu memulihkan orang percaya yang telah meninggalkan Tuhan. Sejak itu, ia menetapkan hati untuk tidak mengikuti keinginan hati dan pemikiran yang menyesatkan. Setelah bertobat, pelayanannya kembali diberkati dengan kuasa dari Tuhan, sehingga ada 600-an petobat baru di gerejanya dan ada 16 kapel baru yang dibangun. Karena pada tahun 1823 istrinya meninggal dunia, Evans pun melanjutkan pelayanannya sendirian. Pada tahun 1826, dia meninggalkan Anglesey dan pindah ke Caerphilly. Di sana jemaatnya bertambah tiga kali lipat selama 2 tahun. Lalu, ia diminta untuk menjadi pendeta di kapel Tabenacle di Cardiff. Beberapa tahun kemudian Evans meninggal dunia karena sakit. Ia menuliskan pesan terakhir "lihatlah aku dalam khotbah-khotbahku; aku hanyalah reruntuhan. Lihatlah aku didalam Kristus, aku sudah berada disurga dan memperoleh keselamatan".
0 comments:
Post a Comment